Tuesday, June 20, 2006

Officially Resign

ini ke 4 kalinya, ekh salah... ini ke 7 kalinya aku resign dari perusahaan dimana aku bekerja sekarang;

Yang pertama; resign dari Kiani, alasannya; Patah Hati huahuahua... (gak keren!)

Yang kedua; resign dari Kalstar, alasannya; dapat kerjaan baru yg lebih asoy... (nah ini baru keren!)

Yang ketiga; resign dari Caltex; alasannya bete ama bos, lagian diterima di Halliburton (ini jg keren!)

Yang keempat; resign dari Caltex (yg ketiga gak dibolehin resign ma Presdir, alhasil bos gw diganti, hehehe) kali ini udah beneran BETE!! ama Caltex yg enggak ada arah

Yang kelima; resign dari Caltex (LAGI?!?!) iya, karena yg keempat tadi gak diapprove jg tapi malah dipindah ke Sumbawa, lumayan liat2 kota lain selama 3 bulan, hitung2 liburan dibayarin plus dikasih duit hehe... tapi bosan akh! pingin balik ke kalimantan aja

Yang keenam; resign dari Sugico, kesel berat ama bos, abis mulutnya kayak perempuan, bisa bikin statement tapi tidak bisa mempertanggungjawabkan, siapa butuh siapa?!?!?!

Yang ketujuh; resign dari Sugico, hehehe... yang keenam gak diapprove jg, trus gaji dinaikin, lumayan 45% gitu loh! sapa sih yg enggak butuh duit?! TAPI oh TETAPI... sugico still sugico, ternyata gaji itu tidak jaminan gw bisa kerja bahagia apalagi struktur kerja trus-trusan dirubah dan dirubah, pada saat perubahan sudah sattled, aku tetap tidak nyaman.

Aku mungkin tipe orang yg terlalu emosi, gampang sekali berontak atas nama ketidaknyamanan, tapi seperti keadaanku sekarang ini, aku hampir tidak membutuhkan apapun, walau tidak dipungkiri kalo punya gaji sendiri itu enak, tapi biarlah makan gaji suami aja. Lagipula selama bekerja ini, aku tidak bisa jadi seorang istri yg seharusnya aku bisa, saat pulang kerja udah capek, tampang kucel, bukannya harus membahagiakan atau menghibur suami yang capek pulang kerja, aku malah terlalu sering menggerutu ttg kantorku yang menyebalkan, sehingga dia harus berusaha menghiburku...
Anyway, jadi pengangguran dulu deh... siapa tau, my quality time bisa menghasilkan sesuatu yang lebih bermanfaat juga.

Posted by Dini

Friday, June 16, 2006

Posted by Wiwik

Suamiku, sebenarnya sosok ngak patut dicemburuin, dan selama usia pernikahan kami yang lebih dari dua tahun ini, dia memang ngak aneh-aneh.
Tapi anehnya, beberapa waktu lalu aku sempet cemburu. Mungkin itu adalah rasa cemburu pertama kali selama usia pernikahan kami.
Selama ini, yang ada rasa bete, sebel, sewot pokokke rasa-rasa yang ngak berhubungan dengan cemburu deh...
Pemicu rasa cemburunya sepele banget, dia pergi cari keperluan kantor ke Mall bareng orang kantor (cewek).
Truz, apa salahnya ke Mall.., cari barang.., dengan teman kerja di kantor... ?, bukannya aku juga sering ke Mall, bareng teman kantor, bareng supir kantor, bareng boss, teman dll ? Dan dia ngak pernah sewot tuh.
Masalahnya, karena setiap aku yang ngajak ke Mall, suami selalu bete, alias disebellllll banget dengan Mall, even buat cari kebutuhan bulananya.
Jadi kalau pengen ke Mall, aku mesti bikin janji jauuuh hari sebelumnya, besikap manis, give him the very excelent services, baru bisa terlaksana.
Sebenarnya ada beberapa perubahan postif dari suami, dia yang tadinya cueeek abis, sekarang sudah lumayan pehatian.
Misalnya nih :
Waktu masih pacaran, atau tahun lalu, boro-boro ngucapin selamat ulang tahun ! yang ada selalu lupa, eeehhh tahun ini dia inget, kejutannya sih sederhana. Waktu masuk kamar pulang kantor, ada kue ulang tahun dengan ucapan 'Selamat Ulang Mama Hafiz'.... weeeeh, I was so happy.
So... suamiku yang mulei perhatian itu, rupanya sudah mulai suka ke Mall, buktinya minggu ini kami sudah dua kali ke Mall, cuma ngajak Hafiz naik turun eskalator aja, karena Hafiz suka banget.
So, cemburuku hari ini sudah sembuh, karena ternyata suamiku senang bawa anaknya ke Mall.
Kalo cuma sama ku, dengan rencana blanja yg ngak jelas, yeee jelas dia ogah...

Monday, June 05, 2006

Nasi Kuning

Once upon a morning in my office. Gak juga gitu sih, tepatnya di pantry, aku udah niat banget mau sarapan nasi kuning tapi enggak lupa berikrar kalo aku hanya boleh menghabiskan separuhnya saja karena kandungan santan di nasi gurihnya itu sangat dahsyat..!! apalagi mengingat ukuran tubuhku yang mulai nambah dan nambah semenjak menikah kemarin.

TAPI TERNYATA....
aku bukan satu-satunya orang yg ingin sarapan dikantor, ada temanku; sebut saja "Mawar" (bukan nama sebenarnya), juga ingin sarapan di kantor. Well, akhirnya sarapan bersama kali ini kami lewatkan sambil bercerita panjang tentang Bandung, anak-anak, suami, dan lain-lain, "maning seru deh..." maklum kami adalah ibu rumah tangga muda yang baru memulai hidup, masih excited with many things come up from our marriage.

TAPI OH TETAPI...?!?!?!?!
serunya obrolan kami tersebut membuat ikrar yang aku buat dari awal hancur berantakan alias nasi kuning itu habis aku makan...! lucunya rasa sesalku bisa pupus karena kenyangnya perut meninggalkan rasa nyaman hahaha....
Tak bisa menyalahkan siapapun, karena memang dasar gembul… ya gembul...!!!

(Again) TAPI TERNYATA....
aku bukan satu-satunya orang yang lagi sesal dengan pola makan yang heboh, ternyata Mawar juga panik karena porsi sarapan dia yang tidak kalah besar (bahkan mungkin lebih besar dari porsiku) itu tampak habis ludes tanpa sisa. Walah... ada kekompakkan diantara kami.

Saking kompaknya kami, akhirnya kami bikin pengecualian bahwa selera makan yang heboh ini adalah karena kami ibu rumah tangga yang bahagia, less pusing, less khawatir, everything almost on control, so far husband is perfect, kids is wonderful, kami sangan mensyukuri karunia Allah SWT ini, jadi intinya we are grateful to our talent of choosing of our life partner gitu loh... sehingga pilihan hidup ini membuat kami makin bahagia dan makin banyak makan hahahaha.... what a excuses!!

The true is alasan ini pula yang aku pakai saat suami mulai komplen tentang lemak yang mulai menempel dibagian-bagian tertentu ditubuhku, dengan polos aku menyatakan bahwa kegemukan ini karena kebahagiaan yang diciptakannya untuk rumah tangga kami.
Berhasil saudara-saudara sekalian, suamiku lalu tersenyum penuh bangga dan langsung mematikan lampu kamar kami…
What a wonderful day, again….

Cordiali Saluti, Dini